Oleh: Sasha Katou - Tokyo
"KENCANNYA ORANG JEPANG"
Ketika menonton drama Jepang, kita sering disuguhkan kisah cinta romantis antar siswa sekolah di Jepang, biasanya antar senior dan junior atau teman sepermainan. Dalam drama itu diceritakan kebahagiaan ketika kencan, wisata ke pantai saat musim panas atau saling bertukar hadiah sampai-sampai hadiahnya disimpan apik-apik. Tapi semua yang ditampilkan di drama itu tidak semua nya terjadi dikehidupan nyata.
Jika anda adalah pelajar atau mahasiswa sebaiknya cari pacar yang sudah bekerja. Kalau pacaran dengan sesama pelajar atau mahasiswa dijamin repot, soalnya ketika diajak kencan, walaupun hanya minum kopi di stasiun harus bayar sendiri-sendiri karena itu status pelajar yang masih menerima tunjangan dari orang tua. Jadi kalau pacar anda mengajak kencan, dan lagi kantong kosong, pas lagi kencan walaupun kepanasan, kehausan, atau kelaparan, kayanya harus ditahan sampai rumah. Hahaha… Tapi ketika menjelang Valentine day dan White day (14 Maret, hanya ada di Jepang) mereka akan berusaha kerja paruh waktu agar mempunyai cukup uang untuk membelikan hadiah bagi pacarnya.
Dalam memilih teman kencan atau pacar, perempuan Jepang umumnya menetapkan 3 syarat yang dikenal dengan sebutan sanko (san=3, dan ko ditulis dengan kanji “tinggi”) yaitu tinggi badan, tinggi pendidikan dan tinggi penghasilan. Wahh, KoKiers cowok yang tidak memenuhi criteria tersebut kaya nya susah dapet pacar orang Jepang.hahaha…. Syarat yang banyak dianut perempuan Jepang ini mungkin salah satu penyebab banyak perempuan dan laki-laki Jepang yang sulit untuk menemukan pasangan, karena itu bisnis biro jodoh berkembang sangat pesat.
Yang namanya biro jodoh dimana-mana kayanya hampir sama ya, daftarkan diri dengan mengisi form dan mengiklankan diri supaya menarik dan mulai mencari-cari orang-orang sesuai criteria kita sambil menunggu ada nggak yang tertarik dengan kita. Tak jarang banyak orang Jepang yang menemukan jodohnya melalui jalur ini walaupun tidak sedikit yang walk out ketika blind date karena orang itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hayo pengalaman siapa nii??? Hehehe.. neh salah satu biro nya
http://www.japaneselifestyle.com.au/japanese_friends/japanese_dating.htm
Orang-orang yang menggunakan jasa biro jodoh ini juga harus berhati-hati saat melakukan blind date, siapa tahu saja orang yang kita ajak blind date itu seorang criminal. Kayak kejadian akhir 2008 lalu, seorang perwira polisi kenalan dengan perempuan lewat internet dan janjian untuk blind date. Ternyata perempuan itu adalah anggota sebuah geng, dan habislah semua isi dompet dan barang berharganya dirampas dan dia juga ditabrak dengan mobil sehingga harus dirawat di rumah sakit.. Ckckck…
Biro Jodoh Khusus Lansia
Aktivitas kencan di internet memang identik dengan anak muda, tapi kakek-kakek dan nenek-nenek jepang ga mau kalah sama yang muda. Bahkan situs match.com menargetkan pasarnya untuk orang berumur 50-tahun keatas.
Dulu memang ada anggapan bahwa orang yang sudah berumur dianggap terlalu tua untuk membicarakan cinta dan perkawinan, namun pandangan itu mulai bergeser. Pertumbuhan jumlah lansia Jepang merupakan salah satu penyebab perubahan pandangan tersebut.. Saat ini, satu di antara setiap lima warga Jepang adalah orang yang berusia 65 atau lebih. Lansia Jepang sudah semakin akrab dengan internet. Di sisi lain, terjadi peningkatan jumlah orang yang belum pernah menikah atau yang akhirnya bercerai setelah berpuluh-puluh tahun menikah. Sehingga tidak sedikit yang menikah setelah mereka pensiun dengan anggapan mempunyai cukup banyak waktu untuk berinteraksi dengan pasangannya daripada ketika masih bekerja yang waktunya banyak tersita pada pekerjaan.
One Night Stand
Penduduk Jepang memang dikenal sebagai pekerja keras yang jarang memiliki waktu senggang bahkan untuk mencari pasangannya, sehingga mereka lebih memilih untuk tidak terikat dalam sebuah komitmen, dan memang dasar pengusaha Jepang yang selalu tahu apa keinginan konsumen, kafe-kafe kencan pun didirikan. Disini seseorang bisa memilih laki-laki atau perempuan yang akan mereka ajak kencan dengan tarif tertentu yang biasanya dihitung perjam, kencan layaknya sepasang kekasih, ada candllelight dinner nya juga.
Jika pelanggan ingin melanjutkan ke “tempat tidur”, love hotel pun tersedia dimana-mana (check love hotel disini http://www.japan-love-hotels.com/kanto-hotels/tokyo.php?pn=1 ), hhmm pada tahu kan pada ngapain? Kafe-kafe kencan ini promosinya juga gencar loh, mereka punya website juga, trus di pusat keramaian kaya stasiun atau pusat perbelanjaan dibagikan barang-barang kaya tissue atau kipas dengan kemasannya sebagai media iklan. Huff inovatif sekali…
Dan bagi laki-laki yang benar-benar tidak punya waktu untuk mencari pasangan, tidak mau memiliki komitmen dan tidak punya cukup uang untuk menggunakan jasa kafe kencan, sekarang juga ada istri maya. Dimana kita mendaftar dengan mengisi form tentang diri kita, seperti tinggi dan berat badan, hobi, kebiasaan, dan sebagai nya. Kemudian kita diminta untuk memilih 1 dari empat tipe perempuan yang akan dijadikan istri maya, yaitu pelayan, party lover, keibuan dan wanita gaul. Kemudian setiap hari akan mendapat pesan audio yang berisi nasehat atau kata-kata romantis layaknya istri sungguhan.
Related Post
Jika anda adalah pelajar atau mahasiswa sebaiknya cari pacar yang sudah bekerja. Kalau pacaran dengan sesama pelajar atau mahasiswa dijamin repot, soalnya ketika diajak kencan, walaupun hanya minum kopi di stasiun harus bayar sendiri-sendiri karena itu status pelajar yang masih menerima tunjangan dari orang tua. Jadi kalau pacar anda mengajak kencan, dan lagi kantong kosong, pas lagi kencan walaupun kepanasan, kehausan, atau kelaparan, kayanya harus ditahan sampai rumah. Hahaha… Tapi ketika menjelang Valentine day dan White day (14 Maret, hanya ada di Jepang) mereka akan berusaha kerja paruh waktu agar mempunyai cukup uang untuk membelikan hadiah bagi pacarnya.
Dalam memilih teman kencan atau pacar, perempuan Jepang umumnya menetapkan 3 syarat yang dikenal dengan sebutan sanko (san=3, dan ko ditulis dengan kanji “tinggi”) yaitu tinggi badan, tinggi pendidikan dan tinggi penghasilan. Wahh, KoKiers cowok yang tidak memenuhi criteria tersebut kaya nya susah dapet pacar orang Jepang.hahaha…. Syarat yang banyak dianut perempuan Jepang ini mungkin salah satu penyebab banyak perempuan dan laki-laki Jepang yang sulit untuk menemukan pasangan, karena itu bisnis biro jodoh berkembang sangat pesat.
Yang namanya biro jodoh dimana-mana kayanya hampir sama ya, daftarkan diri dengan mengisi form dan mengiklankan diri supaya menarik dan mulai mencari-cari orang-orang sesuai criteria kita sambil menunggu ada nggak yang tertarik dengan kita. Tak jarang banyak orang Jepang yang menemukan jodohnya melalui jalur ini walaupun tidak sedikit yang walk out ketika blind date karena orang itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Hayo pengalaman siapa nii??? Hehehe.. neh salah satu biro nya
http://www.japaneselifestyle.com.au/japanese_friends/japanese_dating.htm
Orang-orang yang menggunakan jasa biro jodoh ini juga harus berhati-hati saat melakukan blind date, siapa tahu saja orang yang kita ajak blind date itu seorang criminal. Kayak kejadian akhir 2008 lalu, seorang perwira polisi kenalan dengan perempuan lewat internet dan janjian untuk blind date. Ternyata perempuan itu adalah anggota sebuah geng, dan habislah semua isi dompet dan barang berharganya dirampas dan dia juga ditabrak dengan mobil sehingga harus dirawat di rumah sakit.. Ckckck…
Biro Jodoh Khusus Lansia
Aktivitas kencan di internet memang identik dengan anak muda, tapi kakek-kakek dan nenek-nenek jepang ga mau kalah sama yang muda. Bahkan situs match.com menargetkan pasarnya untuk orang berumur 50-tahun keatas.
Dulu memang ada anggapan bahwa orang yang sudah berumur dianggap terlalu tua untuk membicarakan cinta dan perkawinan, namun pandangan itu mulai bergeser. Pertumbuhan jumlah lansia Jepang merupakan salah satu penyebab perubahan pandangan tersebut.. Saat ini, satu di antara setiap lima warga Jepang adalah orang yang berusia 65 atau lebih. Lansia Jepang sudah semakin akrab dengan internet. Di sisi lain, terjadi peningkatan jumlah orang yang belum pernah menikah atau yang akhirnya bercerai setelah berpuluh-puluh tahun menikah. Sehingga tidak sedikit yang menikah setelah mereka pensiun dengan anggapan mempunyai cukup banyak waktu untuk berinteraksi dengan pasangannya daripada ketika masih bekerja yang waktunya banyak tersita pada pekerjaan.
One Night Stand
Penduduk Jepang memang dikenal sebagai pekerja keras yang jarang memiliki waktu senggang bahkan untuk mencari pasangannya, sehingga mereka lebih memilih untuk tidak terikat dalam sebuah komitmen, dan memang dasar pengusaha Jepang yang selalu tahu apa keinginan konsumen, kafe-kafe kencan pun didirikan. Disini seseorang bisa memilih laki-laki atau perempuan yang akan mereka ajak kencan dengan tarif tertentu yang biasanya dihitung perjam, kencan layaknya sepasang kekasih, ada candllelight dinner nya juga.
Jika pelanggan ingin melanjutkan ke “tempat tidur”, love hotel pun tersedia dimana-mana (check love hotel disini http://www.japan-love-hotels.com/kanto-hotels/tokyo.php?pn=1 ), hhmm pada tahu kan pada ngapain? Kafe-kafe kencan ini promosinya juga gencar loh, mereka punya website juga, trus di pusat keramaian kaya stasiun atau pusat perbelanjaan dibagikan barang-barang kaya tissue atau kipas dengan kemasannya sebagai media iklan. Huff inovatif sekali…
Dan bagi laki-laki yang benar-benar tidak punya waktu untuk mencari pasangan, tidak mau memiliki komitmen dan tidak punya cukup uang untuk menggunakan jasa kafe kencan, sekarang juga ada istri maya. Dimana kita mendaftar dengan mengisi form tentang diri kita, seperti tinggi dan berat badan, hobi, kebiasaan, dan sebagai nya. Kemudian kita diminta untuk memilih 1 dari empat tipe perempuan yang akan dijadikan istri maya, yaitu pelayan, party lover, keibuan dan wanita gaul. Kemudian setiap hari akan mendapat pesan audio yang berisi nasehat atau kata-kata romantis layaknya istri sungguhan.
0 komentar:
Posting Komentar